-->

cara melatih kesabaran dan keikhlasan

Memperbanyak senyum

Bila Anda dalam keadaan tegang terbakar emosi, hati terasa sumpek dan dada sesak menahan amarah, maka tersenyumlah! Tidak ada yang lebih obat hati yang lebih mujarab daripada sebuah senyuman. Karena senyum lebih erat dari jabat tangan sahabat, senyum dapat menjadi penyejuk hati yang penuh amarah, juga mencairkan suasana yang beku. Senyum itu menular dan akan membuat suasana menjadi gembira. Dengan memulai kebiasaan tersenyum pada siapa saja dengan tulus, InsyaAllah beban berat yang kita rasakan dapat berkurang, amarah berkurang, suasana lebih akrab, sehingga kita lebih tenang dalam menghadapi permasalahan dan dapat menyelesaikannya dengan mudah.

Mengalihkan perhatian

Memiliki masalah yang membuat kita pusing tujuh keliling memikirkannya, memanglah berat. Apalagi masalah itu sampai membuat kita tidak enak makan dan susah tidur, tentulah sangat menyiksa. Nah, bagaimana jika masalah yang sampai menyebabkan Anda tidak nyaman seperti itu terus Anda fikirkan? Konsentrasi Anda hanya tertuju pada masalah itu dan akhirnya melupakan urusan yang lain. Menurut saya, kunci menghadapi masalah berat adalah dengan “melupakan” masalah itu sendiri. Melupakan disini bukan berarti kita masa bodoh dengan masalah, tetapi berusaha tidak terlalu fokus pada permasalahan tersebut. Alihkan perhatian Anda dengan mencari suasana berbeda, hiburan atau kesibukan lain, akan membuat hati dan fikiran kita lebih enteng.

Ikhlas merupakan salah satu amalan yang amat penting.


Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas dan dapt menerima segala keputusan Allah Subhanahu Wata’ala. karen betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh, berkuah keringat, habis tenaga, terkuras pikiran, bahkan mengorbankan sesuatu yang sangat berharga bagi kita kalau tak ikhlas melakukan tak akan ada nilai di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan ia tak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan ia pun tak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan tiap waktu shalat tapi selama adzan bukan Allah yg dituju hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang maka itu hanya teriakan-teriakan yg tak bernilai di hadapan Allah tak bernilai! Ikhlas terletak pada niat hati. Luar biasa sekali penting niat ini krn niat adl pengikat amal.

Makna Ikhlas :
Ikhlas menurut bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Ikhlas menurut istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.

Hakikat Ikhlas :
Keikhlasan seseorang dapat diketahui dari tiga hal , diantaranya :
1. Ketika ia mampu memandang antara pujian dan celaan manusia dalam persepsi yang sama.
2. Ketika ia mampu meleburkan serta melupakan amalan dalam amalannya.
3. Ia mampu melupakan pahala dari amalannya di akhirat kelak..
Ikhlas adalah suatu rahasia antara Allah dan hamba-Nya, yang tidak diketahui malaikat sehingga ia mencatatnya, tidak diketahui syetan, sehingga dia merusaknya, dan tidak pula diketahui hawa nafsu sehingga ia mencondongkannya.
Dalam hadist Qudsy , Allah berfirman :
“Ikhlas adalah satu rahasia dari rahasia-Ku. Aku memasukkannya kedalam hati orang yang Kucintai dari hamba – hamba Ku.”

Yang Penting Ikhlas….

Salah satu perbuatan baik yang paling sederhana dan umum kita kenal adalah berdana. Berdana adalah wujud kepedulian kita untuk berbagi dengan sesama kita, makhluk lain, juga kepada lingkungan kita. Setiap dari kita mampu melakukannya terlepas dari apa pun kedudukan kita dalam masyarakat. Berdana bukan monopoli mereka yang mampu secara materi saja, karena apa yang dapat dibagikan tidaklah terbatas pada bentuk-bentuk materi. Menyingsingkan lengan baju dalam kerja komunitas, memberikan nasihat yang tulus, atau bahkan sebuah lengkungan senyum pun sudah termasuk berdana.

Dalam memberikan dana materi, bila pembicaraan telah menyinggung tentang besarnya dana materi yang akan diberikan, kita sering mendengarkan pernyataan seperti ini manakala seseorang bingung seberapa besar seharusnya berdana: Berdana itu boleh berapa saja, karena yang terpenting adalah ketulusan atau keikhlasannya.

Itu adalah sebuah pernyataan yang benar dan bijak. Tetapi sebuah pernyataan yang benar pun masih bisa dipakai sebagai dalih bagi suatu ketidakbenaran, baik disadari atau tidak. Sebagai contoh, seseorang bisa saja memakai alasan “yang penting ikhlas” sebagai tameng untuk menutupi kekikirannya dalam berdana.

Lalu bagaimana mengetahui bahwa kita sudah ikhlas atau belum?

Ikhlas itu indikatornya ada 2 menurut saya:

  1. Dipuji tidak bangga
  2. Dicaci tidak marah atau merasa terhina

Ketika kita nyumbang masjid 10 juta, lalu oleh panitia nama kita disebut dan kemudian orang2 bilang, “Wah Haji Lutvi (aamiin) nyumbang 10 juta, hebat bener” dan kemudian kita jadi berbangga diri walau tidak dinampakkan, saat itulah kita jatuh pada ketidak ikhlasan.

Atau misalnya, kita biasa nih nyumbang panti asuhan sembunyi2, transfer gitu aja nggak konfirmasi tiap bulan 1 juta. Lalu ada temen datang dan ceramah, “Ente tuh udah kaya, kok nggak pernah sedekah sih. Hati2, harta ente nanti jadi gak berkah Ji”. Jika saat itu kita ngomel walau di dalam hati alias tersinggung, maka rontoklah sedekah kita tiap bulan hehehe…

Mereka yang ibadah ikhlas karena Allah nggak akan bangga dengan pujian dan nggak akan marah atau hina dengan cacian atas ibadahnya. Lha yang menilai ibadah tuh Allah kok. Saat orang memuji, dia berdoa, “Ya Allah, banyak lho yang jadi saksi ibadahku. Kabulkan doaku yaa..”. Dan saat ada yang menghina, dia berdoa, “Ya Allah.. makasih udah datangkan orang ini. Aku jadi pengen sedekah lagi biar nasehatnya bisa aku jalankan”.

Balik ke Allah.. balik ke Allah lagi….

video terkait ;

baca artikel sebelumnya 

baca juga cara memelehkan coklat 
Facebook CommentsShowHide

0 komentar

berkomentralah sewajarnya salam saya untuk @BangRinalPurba (senang kenal dan bertemu denganmu)