dunia maya menyeretku kepada kesengsaraan hidup
apakah anda anda mengalami hal demikian , simak penuturan di bawah ini :
Sebut saja namaku Anisa. Aku wanita yang pecandu internet. Trend yang kini merebak di kalangan anak-anak,remaja,bahkan yang sudah mempunyai suami atau istri pun ikut dalam dunia maya ini. Teman-teman yang di kenal sampai sahabat dunia maya yang tak aku kenal sekalipun dari negri yan jauh mampu menemani hari-hari ku.
Hingga aku menemukan seorang cowok yang merubah seluruh hidupku. Kepandaianya dalam bujuk rayu,perhatiannya,telah meruntuhkan seluruh hatiku,meski aku hanya mengenalnya lewat dunia maya. Tak ada hari yang kulewatkan selain bersamanya melalui dunia internet.
Aku bisa duduk berjam-jam lamanya,lupa dengan segala hal di dunia nyataku. Hanya ingin melihat tulisannya,kalimat-kalimatnya yang menggetarkan hatiku.
Sungguh wanita manapun akan terkesima dengan kalimat-kalimat yang sangat menyanjung. Sudah fitrahnya aku sebagaiwanita sangat haus dan bangga dengan sanjungan,dan sudah fitrahnya mereka sebagai kaum adam sangat pandai menyanjung.
Hingga suatu saat aku di ajaknya untuk ketemuan di dunia nyata. Ini lah yang aku dambakan,pertemuan sesungguhnya.Tak ada lagi di dalam pikiranku selain menerima ajakannya.Tak sabar rasanya aku ingin segera menemuinya.
Dia sosok laki-laki yang membuatku sangat nyaman,bak seorang pahlawan dia selalu ada untukku.Saat aku sedih dia selalu memberikan solusi-solusi yang membuatku tenang. Sungguh aku ingin segera bertemu dengannya. Pasti aku akan lebih nyaman bersamanya di dunia nyata.
Hari untuk bertemu pun akhirnya tiba,aku dandan secantik mungkin dengan memakai baju kesayanganku. Aku sangat ingin tampil cantik di depannya agar dia terpesona terhadapku.Aku senyum-senyum sendiri di hadapan cermin,bahagianya hatiku.
Aku melihatnya duduk di sudut restoran di mana kita janjian ketemu. Dia tampan sekali..aahh..beruntungnya aku. Padahal pertemuan ini awal dari sebuah bencana super dasyat yang akan menimpaku yang belum aku sadari.
Bujuk rayunya telah mempesonaku,hingga aku menuruti semua keinginannya. Bahkan ketika ku di ajak bermaksiat,aku pun tak kuasa menolak. Hingga setelah pertemuan itu aku hamil..yaa aku hamil.
Aku ingin menuntut tanggung jawabnya,tapi setelah kejadian itu,dia sama sekali tak pernah mengaktifkan jejaring sosial yang menemukan kami. Nomer HP nya pun tak pernah aktif. Siapa yang harus ku salahkan,dunia internet kah yang telah membunuh harga diri dan kehormatanku atau kah dia yang tak bertanggung jawab??
Sungguh aku menyesali perbuatanku,kini aku harus menanggung semua sendiri,rasa malu membuatku ingin bunuh diri. Tapi aku masih tersadar dengan amanah yang di berikan padaku. Kini aku hanya mampu menyesali dan merawat anakku semampunya.
=========================
Kisah di atas menyadarkan kita betapa dunia maya,dunia internet ibarat api, bila di gunakan secara benar maka akan bermanfaat. Tapi jika di gunakan secara serampangan untuk membakar rumah, tentu api menjadi sangat mengerikan,sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
Sahabat, kegunaan internet sangat banyak bila kita mau memanfaatkannya dengan baik. Segudang ilmu ada di dalamnya,tergantung bagaimana orang itu memanfaatkannya. Untuk berbagi ilmu kah atau bisa jadi internet sebagai jembatan penghubung kemaksiatan yang akan membunuh kehormatan dan harga dirimu.
Lindungilah dirimu dengan iman dan akhlak kalian,pergunakan lah internet sebagai ajang kebaikan,layaknya api mau dipakai buat yang bermanfaat atau untuk menghanguskan semuanya.
==============================
Silahkan di Share agar bermanfaat bagi saudara saudari kita :)
video terkait ;
sebelunya
Sebut saja namaku Anisa. Aku wanita yang pecandu internet. Trend yang kini merebak di kalangan anak-anak,remaja,bahkan yang sudah mempunyai suami atau istri pun ikut dalam dunia maya ini. Teman-teman yang di kenal sampai sahabat dunia maya yang tak aku kenal sekalipun dari negri yan jauh mampu menemani hari-hari ku.
Hingga aku menemukan seorang cowok yang merubah seluruh hidupku. Kepandaianya dalam bujuk rayu,perhatiannya,telah meruntuhkan seluruh hatiku,meski aku hanya mengenalnya lewat dunia maya. Tak ada hari yang kulewatkan selain bersamanya melalui dunia internet.
Aku bisa duduk berjam-jam lamanya,lupa dengan segala hal di dunia nyataku. Hanya ingin melihat tulisannya,kalimat-kalimatnya yang menggetarkan hatiku.
Sungguh wanita manapun akan terkesima dengan kalimat-kalimat yang sangat menyanjung. Sudah fitrahnya aku sebagaiwanita sangat haus dan bangga dengan sanjungan,dan sudah fitrahnya mereka sebagai kaum adam sangat pandai menyanjung.
Hingga suatu saat aku di ajaknya untuk ketemuan di dunia nyata. Ini lah yang aku dambakan,pertemuan sesungguhnya.Tak ada lagi di dalam pikiranku selain menerima ajakannya.Tak sabar rasanya aku ingin segera menemuinya.
Dia sosok laki-laki yang membuatku sangat nyaman,bak seorang pahlawan dia selalu ada untukku.Saat aku sedih dia selalu memberikan solusi-solusi yang membuatku tenang. Sungguh aku ingin segera bertemu dengannya. Pasti aku akan lebih nyaman bersamanya di dunia nyata.
Hari untuk bertemu pun akhirnya tiba,aku dandan secantik mungkin dengan memakai baju kesayanganku. Aku sangat ingin tampil cantik di depannya agar dia terpesona terhadapku.Aku senyum-senyum sendiri di hadapan cermin,bahagianya hatiku.
Aku melihatnya duduk di sudut restoran di mana kita janjian ketemu. Dia tampan sekali..aahh..beruntungnya aku. Padahal pertemuan ini awal dari sebuah bencana super dasyat yang akan menimpaku yang belum aku sadari.
Bujuk rayunya telah mempesonaku,hingga aku menuruti semua keinginannya. Bahkan ketika ku di ajak bermaksiat,aku pun tak kuasa menolak. Hingga setelah pertemuan itu aku hamil..yaa aku hamil.
Aku ingin menuntut tanggung jawabnya,tapi setelah kejadian itu,dia sama sekali tak pernah mengaktifkan jejaring sosial yang menemukan kami. Nomer HP nya pun tak pernah aktif. Siapa yang harus ku salahkan,dunia internet kah yang telah membunuh harga diri dan kehormatanku atau kah dia yang tak bertanggung jawab??
Sungguh aku menyesali perbuatanku,kini aku harus menanggung semua sendiri,rasa malu membuatku ingin bunuh diri. Tapi aku masih tersadar dengan amanah yang di berikan padaku. Kini aku hanya mampu menyesali dan merawat anakku semampunya.
=========================
Kisah di atas menyadarkan kita betapa dunia maya,dunia internet ibarat api, bila di gunakan secara benar maka akan bermanfaat. Tapi jika di gunakan secara serampangan untuk membakar rumah, tentu api menjadi sangat mengerikan,sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
Sahabat, kegunaan internet sangat banyak bila kita mau memanfaatkannya dengan baik. Segudang ilmu ada di dalamnya,tergantung bagaimana orang itu memanfaatkannya. Untuk berbagi ilmu kah atau bisa jadi internet sebagai jembatan penghubung kemaksiatan yang akan membunuh kehormatan dan harga dirimu.
Lindungilah dirimu dengan iman dan akhlak kalian,pergunakan lah internet sebagai ajang kebaikan,layaknya api mau dipakai buat yang bermanfaat atau untuk menghanguskan semuanya.
==============================
Silahkan di Share agar bermanfaat bagi saudara saudari kita :)
video terkait ;
sebelunya