-->

mencintai karena allah dan membenci karena allah

baginya.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir). Dari Aisyah berkata: “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.” (HR. Bukhari 4891)

2Tidak berdua-duan

Barangsiapa yang bermain pada Allah dan hari akhir maka hendaknya tidak berkhalwat (berdua-duan) dengan perempuan bukan mahram karena pihak ketiga adalah setan. (HR. Ahmad)

3tidak pegang-pegangan
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Q. S. Al Isra 32)


Mencintai Allah SWT, berarti mencintai Rasulullah SAW, dan mencintai
seseorang karena Allah, berarti menjaga kesesuaian cinta itu dengan tuntunan Allah SWT serta tuntunan Rasulullah SAW.

membenci karena allah
" frameborder="0" allowfullscreen>
Berdo’a
Setelah Abdullah mengaminkan do’a sahabatnya itu, beliau pula berdo’a,”Ya Allah, biarkanlah aku menemui musuh-musuhku dari kalangan mereka yang gagah dan mereka menyerangku dengan kemarahan yang amat membara. Biarlah kuperangi mereka dengan kekuatanku, jika mereka berhasil membunuhku, aku ridha ya Allah, biarlah mereka memotong telinga dan hidungku agar di hari kiamat nanti Engkau akan memanggilku dan bertanya kepadaku: Wahai Abdullah! Menggapa hidung dan telingamu bisa bercerai dari jasadmu? Aku akan menjawab di hadapan-Mu : “Semuanya telah hilang karena mengharap keridhaan dan kecintaan-Mu ya Allah. “Benar, tentu semua yang hilang itu adalah di jalan-Ku!”

Pada keesokan harinya, peperanpan telag meninggalkan jasad para syahid yang dimuliakan Allah SWT. Saat itu, ketika melihat Abdullah telah kembali ke sisi Allah SWT, Saad berkata: “Do’a Abdullah lebih mulia dari do’aku, aku melihat hidung dan telinganya di ikat pakai benang (karena ia telah dipisahkan dari badannya).“

Kekuatan cinta kepada Allah SWT
Kekuatan cinta kepada Allah SWT bisa merubah pemikiran dan perasaan. Orang yang mencintai Allah memikiki perasaan yang tunduk pada kehendak Allah. Dia marah ketika Allah murka, dia benci ketika Allah benci, dia pun suka dan sayang ketika Allah sayang. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya:

“Barang siapa yang cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah, menahannya karena Allah, maka dia telah menyempurnakan imannya.” (Hadits riwayat Abu Dawud)
Facebook CommentsShowHide