cara melempar pisau lempar
Tips Lakukan Olahraga Melempar Pisau Untuk Pemula
Siapa sangka, ternyata pisau juga bisa dijadikan alat untuk berolahraga lho.Pisau, alat dari bahan baku metal yang bersisi tajam, bila digunakan untuk hal yang negatif, bisa menjadi senjata berbahaya. Namun, siapa sangka, ternyata pisau juga bisa dijadikan alat untuk berolahraga lho. Ya, lempar pisau mungkin bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang gemar melakukan olahraga ekstrim, yang menuntut akurasi dan ketepatan.
Berhubung olahraga ini merupakan kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi, tentu Anda harus mengetahui dulu langkah-langkah awal untuk melakukan olahraga lempar pisau ini. Nah, bagi Anda yang ingin mencobanya, berikut adalah beberapa tips melempar pisau bagi pemula dari Ari Alkatiri, Humas D'Lempar Pisau Indonesia (D'Lempis):
Hal ini sangatlah penting bagi Anda yang ingin mencoba olahraga lempar pisau. Buanglah jauh-jauh stigma bahwa pisau adalah senjata yang dapat melukai. Dengan begitu, secara psikologis Anda akan dapat lebih dewasa dalam menyikapi fungsi dari pisau itu sendiri.
Tentunya pisau yang digunakan untuk olah raga ini berbeda dengan pisau yang biasa digunakan untuk memotong di dapur. Pisau yang biasa digunakan untuk latihan memiliki standar panjang antara 12 hingga 14 inci, dan beratnya kurang lebih 300 gr.
Nah, kalau bisa, untuk pemula pilihlah pisau dengan bentuk simetris yang berbentuk seperti mata tombak, karena lebih mudah untuk dikendalikan.
Bergabunglah dengan komunitas
Bergabunglah dengan komunitas pelempar pisau yang ada di sekitar Anda, karena disana Anda tentu akan menemukan orang-orang yang lebih berpengalaman dan bisa saling berbagi dan belajar.
Perhatikan posisi Anda ketika hendak melempar pisau, bila melempar dengan tangan kanan, kaki kiri di depan, begitu juga sebaliknya. Harus dihindari posisi melempar dengan tangan kanan dan kaki kanan di depan, karena beresiko saat melempar, pisau selip lalu terkena kaki.
Bergabunglah dengan komunitas./ Foto: Dok. D'LempisBergabunglah dengan komunitas./ Foto: Dok. D'LempisPerhatikan keadaan di sekeliling
Ketika hendak melempar, perhatikan dulu jarak tiga meter di depan, belakang, kiri dan kanan dari target. Bila ada orang, atau mahluk hidup, sebaiknya Anda jangan dulu melempar pisau.
Pada dasar ketika melempar pisau, kita bisa memegang handle pisau ataupun blade. Jika Anda melempar dari jarak dua meter, posisi memegang pisau bisa di blade; jarak tiga meter bisa di handle; jarak empat meter di blade, dan seterusnya. Nah, selamat belajar, dan tetap waspada saat melakukannya! **MS
Dwi Hermanto, Atlet Internasional Lempar Pisau dari Tengguli
LEMPAR PISAULEMPAR PISAU; Niat Dwi Hermanto meninggalkan kampung halaman ke ibu kota untuk bekerja sebagai tukang kayu ternyata berbuah manis. Berbekal keterampilan tangan, pemuda asal Desa Tengguli, RT 03 RW 02 Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara kini malah jadi atlet lempar pisau.
Kali pertama ikut kejuaraan, Dwi langsung menyabet gelar Juara II versi Indonesia dan Juara III versi International Knife Throwing Hall Of Fame (IKTHOF) di Bandung.
"Dari kecil saya memang senang bermain pisau karena senang nonton film ninja," ujar Dwi.
Lebih lanjut Dwi bercerita, sejak kecil pernah bercita-cita menjadi anggota Kopasus. Tapi sayang, cita-cita itu pupus. Namun kini Dwi patut berbangga diri. Sebab, pria kelahiran 30 tahun silam itu kini menjadi trainer lempar pisau di Pomal Angkatan Laut.
Cabang olahraga yang satu ini memang masih asing di telinga. Peminat olahraga ekstrim ini pun masih minim.
Meski sampai saat ini lempar pisau belum dilombakan diajang Pekan Olahraga Nasional (PON), tapi Dwi dan rekan-rekannya terus memperkenalkan cabang olahraga ini lewat komunitas Jepara Lempar Pisau Sport (Jleps). Hingga kini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) belum memasukan lempar pisau sebagai salah satu cabang olah raga.
"KONI mensyaraktkan minimal mempunyai tujuh cabang di daerah, kini lempar pisau sudah mempunyai cabang di Bandung, Jakarta. Lampung, Jepara, Malang, dan Jogja," papar bapak satu anak itu kepada Jaringnews.com.
Meski saat ini suami Dias Puji Astutik itu lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta, namun setiap kali mengikuti lomba tingkat nasional maupun internasional, Dwi selalu membawa nama Jepara. Bahkan, dia berencana membuat pisau lempar khusus khas Jepara.
"Saat ini pisau lempar yang saya gunakan saya buat sendiri, nantinya saya mau membuat pisau lempar dari monel dengan hiasan ukiran khas Jepara," angan alumni SMIK (sekarang SMK N 2 Jepara) jurusan Kria Logam tersebut. "Keterampilan membuat pisau saya dapat dari bangku sekolah," imbuh Dwi.
Kini keseharian Dwi bergulat dengan pisau. Mulai melatih anggota baru sampai membuat pisau. Selain itu, latihan rutin juga terus dilakukan untuk mempersiapkan diri jelang kejuaraan Indonesia Open Throwing Knife.
Meski berulangkali menghrumkan nama Jepara lewat kejuaraan lempar pisau tingkat nasional maupun internasional, namun belum ada respon positif dari pemerintah daerah setempat. Apalagi, untuk berlatih dan mengikuti kejuaraan, Dwi harus merogoh kocek sendiri.
"Sudah berulangkali saya berkomunikasi dengan Pemda, namun sampai sekarang belum ada respon apa-apa," tutur atlet lempar pisau Jleps! ini
Siapa sangka, ternyata pisau juga bisa dijadikan alat untuk berolahraga lho.Pisau, alat dari bahan baku metal yang bersisi tajam, bila digunakan untuk hal yang negatif, bisa menjadi senjata berbahaya. Namun, siapa sangka, ternyata pisau juga bisa dijadikan alat untuk berolahraga lho. Ya, lempar pisau mungkin bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang gemar melakukan olahraga ekstrim, yang menuntut akurasi dan ketepatan.
Berhubung olahraga ini merupakan kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi, tentu Anda harus mengetahui dulu langkah-langkah awal untuk melakukan olahraga lempar pisau ini. Nah, bagi Anda yang ingin mencobanya, berikut adalah beberapa tips melempar pisau bagi pemula dari Ari Alkatiri, Humas D'Lempar Pisau Indonesia (D'Lempis):
Hal ini sangatlah penting bagi Anda yang ingin mencoba olahraga lempar pisau. Buanglah jauh-jauh stigma bahwa pisau adalah senjata yang dapat melukai. Dengan begitu, secara psikologis Anda akan dapat lebih dewasa dalam menyikapi fungsi dari pisau itu sendiri.
Tentunya pisau yang digunakan untuk olah raga ini berbeda dengan pisau yang biasa digunakan untuk memotong di dapur. Pisau yang biasa digunakan untuk latihan memiliki standar panjang antara 12 hingga 14 inci, dan beratnya kurang lebih 300 gr.
Nah, kalau bisa, untuk pemula pilihlah pisau dengan bentuk simetris yang berbentuk seperti mata tombak, karena lebih mudah untuk dikendalikan.
Bergabunglah dengan komunitas
Bergabunglah dengan komunitas pelempar pisau yang ada di sekitar Anda, karena disana Anda tentu akan menemukan orang-orang yang lebih berpengalaman dan bisa saling berbagi dan belajar.
Perhatikan posisi Anda ketika hendak melempar pisau, bila melempar dengan tangan kanan, kaki kiri di depan, begitu juga sebaliknya. Harus dihindari posisi melempar dengan tangan kanan dan kaki kanan di depan, karena beresiko saat melempar, pisau selip lalu terkena kaki.
Bergabunglah dengan komunitas./ Foto: Dok. D'LempisBergabunglah dengan komunitas./ Foto: Dok. D'LempisPerhatikan keadaan di sekeliling
Ketika hendak melempar, perhatikan dulu jarak tiga meter di depan, belakang, kiri dan kanan dari target. Bila ada orang, atau mahluk hidup, sebaiknya Anda jangan dulu melempar pisau.
Pada dasar ketika melempar pisau, kita bisa memegang handle pisau ataupun blade. Jika Anda melempar dari jarak dua meter, posisi memegang pisau bisa di blade; jarak tiga meter bisa di handle; jarak empat meter di blade, dan seterusnya. Nah, selamat belajar, dan tetap waspada saat melakukannya! **MS
Dwi Hermanto, Atlet Internasional Lempar Pisau dari Tengguli
LEMPAR PISAULEMPAR PISAU; Niat Dwi Hermanto meninggalkan kampung halaman ke ibu kota untuk bekerja sebagai tukang kayu ternyata berbuah manis. Berbekal keterampilan tangan, pemuda asal Desa Tengguli, RT 03 RW 02 Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara kini malah jadi atlet lempar pisau.
Kali pertama ikut kejuaraan, Dwi langsung menyabet gelar Juara II versi Indonesia dan Juara III versi International Knife Throwing Hall Of Fame (IKTHOF) di Bandung.
"Dari kecil saya memang senang bermain pisau karena senang nonton film ninja," ujar Dwi.
Lebih lanjut Dwi bercerita, sejak kecil pernah bercita-cita menjadi anggota Kopasus. Tapi sayang, cita-cita itu pupus. Namun kini Dwi patut berbangga diri. Sebab, pria kelahiran 30 tahun silam itu kini menjadi trainer lempar pisau di Pomal Angkatan Laut.
Cabang olahraga yang satu ini memang masih asing di telinga. Peminat olahraga ekstrim ini pun masih minim.
Meski sampai saat ini lempar pisau belum dilombakan diajang Pekan Olahraga Nasional (PON), tapi Dwi dan rekan-rekannya terus memperkenalkan cabang olahraga ini lewat komunitas Jepara Lempar Pisau Sport (Jleps). Hingga kini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) belum memasukan lempar pisau sebagai salah satu cabang olah raga.
"KONI mensyaraktkan minimal mempunyai tujuh cabang di daerah, kini lempar pisau sudah mempunyai cabang di Bandung, Jakarta. Lampung, Jepara, Malang, dan Jogja," papar bapak satu anak itu kepada Jaringnews.com.
Meski saat ini suami Dias Puji Astutik itu lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta, namun setiap kali mengikuti lomba tingkat nasional maupun internasional, Dwi selalu membawa nama Jepara. Bahkan, dia berencana membuat pisau lempar khusus khas Jepara.
"Saat ini pisau lempar yang saya gunakan saya buat sendiri, nantinya saya mau membuat pisau lempar dari monel dengan hiasan ukiran khas Jepara," angan alumni SMIK (sekarang SMK N 2 Jepara) jurusan Kria Logam tersebut. "Keterampilan membuat pisau saya dapat dari bangku sekolah," imbuh Dwi.
Kini keseharian Dwi bergulat dengan pisau. Mulai melatih anggota baru sampai membuat pisau. Selain itu, latihan rutin juga terus dilakukan untuk mempersiapkan diri jelang kejuaraan Indonesia Open Throwing Knife.
Meski berulangkali menghrumkan nama Jepara lewat kejuaraan lempar pisau tingkat nasional maupun internasional, namun belum ada respon positif dari pemerintah daerah setempat. Apalagi, untuk berlatih dan mengikuti kejuaraan, Dwi harus merogoh kocek sendiri.
"Sudah berulangkali saya berkomunikasi dengan Pemda, namun sampai sekarang belum ada respon apa-apa," tutur atlet lempar pisau Jleps! ini