mobilisasi sosial mobilitas pengertian l keperwatan
Mobilisasi ya bukan mobilitas,
"proses membangkitkan keinginan masyarakat, secara aktif meneguhkan konsensus & komitmen sosial diantara stakeholders (pembuat kebijakan) untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan masyarakat".
Sedangkan jika Mobilitas sosial
"perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status & peran anggotanya" atau dengan kata lain "perpindahan status seseorang atau kelompok dari satu kedudukan ke kedudukan lain".
video yang membicarakan mobilisasi
coba analisa tentang keduanya ...
kesehatan dan atau keperawatan
"proses membangkitkan keinginan masyarakat, secara aktif meneguhkan konsensus & komitmen sosial diantara stakeholders (pembuat kebijakan) untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan masyarakat".
Sedangkan jika Mobilitas sosial
"perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status & peran anggotanya" atau dengan kata lain "perpindahan status seseorang atau kelompok dari satu kedudukan ke kedudukan lain".
video yang membicarakan mobilisasi
kesehatan dan atau keperawatan
kemampuan advokasi , mobilisasi sosial , dan komunikasi risiko diperlukan dalam upaya penaggulangan rokok di indonesia
Jakarta, 8 Maret 2012
Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan terjadinya 25 penyakit di tubuh manusia. Analisa mendalam tentang aspek sosio ekonomi dari bahaya merokok telah dilakukan, dimana dampak kesehatan di masyarakat terbukti lebih buruk. Karena itu, diperlukan kemampuan advokasi dan mobilisasi sosial serta komunikasi risiko dalam menjalankan kegiatan penanggulangan masalah merokok di Indonesia. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE saat memberikan materi pengarahan pada Kursus Manajemen dan Kepemimpinan dalam Pengendalian Tembakau angkatan 8 di Jakarta (8/3). Kegiatan ini diikuti perwakilan Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah, universitas serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) dari beberapa Provinsi. “Kegiatan kursus ini memberi kemampuan pada peserta untuk dapat melahirkan kebijakan publik di daerah masing-masing, baik dalam bentuk membuat lanjutan aturan tentang rokok yang sudah ada dari pusat; peraturan daerah yang dibuat oleh kepala daerah; atau membuat peraturan daerah oleh kepala daerah bersama DPRD setempat”, ujar Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama. Lebih lanjut Prof. dr. Tjandra Yoga menambahkan, sejauh ini di Indonesia sudah 14 Kab/Kota yang memiliki peraturan mengenai rokok secara lengkap; 18 Kab/Kota sudah memiliki namun belum lengkap atau menyeluruh; dan 19 Kab/Kota yang hingga saat ini masih berproses membuat aturan-aturan di bidang penanggulangan masalah merokok. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id dankontak@depkes.go.id.
Mobilisasi sosial
Dalam
konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan keinginan
masyarakat, secara aktif menguhkan konsensus dan komitmen social
diantara pengambil kebijakan untuk menanggulangi TB yang menguntungkan
masyarakat. Mobilisasi sosial berarti melibatkan semua unsur masyarakat,
sehingga memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan secara
kolektif dengan mengumpulkan sumber daya dan membangun solidaritas untuk
mengatasi masalah bersama dengan kata lain masyarakat menjadi berdaya.
beberapa prinsip mobilisasi social
peran
dan karakteristik penggerak masyarakat, harus merupakan elemen
masyarakat, memiliki inisiatif dan cara manajemen masyarakat sendiri,
memiliki solidaritas dan kerjasama antar kelompok atau organisasi
masyarakat, memiliki keterpaduan dengan eleven pemerintah dan non
pemerintah.
Beberapa prinsip pemberdayaan masyarakat
1. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat dapat berupa :
- Community leaders : para pemimpin baik formal dan informal
- Community Organization : Organisasi/lembaga kelompok
- Community fund : Dana yang ada di masyarakat
- Community meterial : Sarana masyarakat
- Community Knowledge : pengetahuan masyarakat
- Community technology : teknologi tepat guna termasuk cara berinteraksi masyarakat setempat secara cultural
- Commnuty decision making : pengambilan keputusan oleh masyarakat
2. kontribusi masyarakat dalam penanggulangan TB
pemberdayaan
masyarakat, berprinsip meningkatkan kontribusi masyarakat dalam
penanggulangan TB, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. secara
kuantitatif berarti semakin banyak keluarga/masyarakat yang berkiprah
dalam penanggulangan TB. Secara kualitatif berarti keluarga/masyarakat
bukan hanya memanfaatkan tetapi ikut berkiprah melakukan penyuluhan,
ikut menjadi PMO, kader TB dan sebagainya.
3. Mengembangkan Gotong royong
pengembangan
potensi masyarakat melalui fasilitasi dan memotivasi diupayakan
berpegang teguh pada prinsip-prinsip memperkuat dan mengembangkan budaya
gotong royong.
4. Bekerjasama masyarakat
Prinsip
lain yang harus dipegang teguh adalah “bekerja untuk dan bersama
masyarakat”, karena dengan kebersamaan inilah terjadi proses fasilitasi,
motivasi, alih pengetahuan dan keterampilan
|